Senin, 28 November 2011

KEBUDAYAAN FLORES

KEBUDAYAAN FLORES


1. IDENTIFIKASI
Pulau flores terletak dipropinsi Nusa Tenggara Timur. Penduduk flores sebenarnya bukan merupakan satu suku bangsa dengan satu kebudayaan yang selalu seragam, ada 8 sub suku bangsa yang mempunyai logat-logat bahasa yang berbeda antara orang Manggarai, Ngada, Nagakeo, Ende, Lio, Sikka, Larantuka. Pulau flores bila dilihat dari ciri fisik menunjukan ciri-ciri Melanesia dan Mongoloid Melayu.

2. ANGKA-ANGKA DAN DATA DEMOGRAFIS
Orang-orang Manggarailah yang menduduki tingkat kepadatan penduduk yang paling padat diantara sub-sub suku bangsa diflores yang memadati penduduk dari profinsi NTT yaitu seekitar 250.000 jiwa

3. POLA PERMUKIMAN
Pola perkampuungan biasanya suatu lingkaran dengan tiga bagian yaitu depan, tengah, dan belakang walaupun sekarang sudah tidak diperhatikan lagi. Bagian depan disebut Pa’ang, tengah disebut Beo, dan belakang disebut Ngaung. Ditiap bagian dirumah ada tempat keramat berupa timbunan batu-batu besar yang bentuknya piramida bertangga dengan beberapa batu yang pipih tersusun seperti meja dipuncaknya dan dianggap tempat roh-roh penjaga desa dapat turun. Bentuk dari rumah orang Manggarai ada atap yang dianggap keramat untuk menyimpan benda-benda keramat dan pusaka juga menyimpan makanan, dibagian tengah untuk tempat tinggal manusia dan dikolong rumah dipakai untuk menyimpan alat-alat pertanian dan ternak.

Sedangkan orang Ngada terdiri dari dua bagian yaitu Bheli dimana tempat tidur para wanita, tempat perapian, dapur, tempat untuk berkumpul dengan keluarga dan serambi/Teda dimana merupakan tampat berkumpul orang laki-laki, tempat menerima tamu dan tempat tidur bagi para pemuda.

4. MATA PENCAHARIAAN HIDUP
Pekerjaan utama orang Flores adalah bercocok tanam diladang. Tanaman pokok yang ditanam adalah padi dan jagung. Berternak juga merupakan salah satu mata pencahariannya yaitu dengan memelihara kerbau dan kuda. Dimana kerbau untuk mas kawin dan lambang kekayaan sedangkan kuda untuk membawa barang dan harta mas kawin.

5. SISTEM KEKERABATAN
Dalam perkawinan ada pihak pemuda (anak Wina) dan pihak pemudi (anak Rona). Ada istilah perkawinan tungku yaitu perkawinan seorang anak wanita dengan seorang saudara pria ibu. Disini tidak dibutuhkan mas kawin (paca). Ada juga kawin lari (Roko0 yaitu sepasang pemuda tersebut tidak mampu membayae paca yang tinggi dan tidak disetujui keluarga si gadis. Dan ada juga perkawinan Duluk yaitu si pemuda bekerja pada orang tua gadis idamannya dalam jangka waktu tertentu. Kemudian setelah menikah, adat menetap adalah virilokal.
Kelompok kekerabatan
Di Manggarai, kelompok kekerabatan adalah keluarga luas yang virilokal dan pada orang Ngada disebut Sipopali. Kelompok kekerabatannya terikat secara patrilineal.


6. SISTEM KEMASYARAKATAN
Dulu kerajaan Manggarai terdiri dari daerah kecil yang disebut dalu. Tiap dalu terdiri daerah khusus yang disebut glarang. Tiap-tiap glarang terdiri dari Beo. Tiap dalu dikuasai oleh klen atau wau dan klen dominan menganggap dirinya adalah orang bangsawan. Kepala dari dalu disebut Kraeng adat. Gelar untuk raja disebut Sangaji. Ada juga pejabat kerajaan yang disebut Tu’a tanah yaitu pejabat ahli adat mengenai tanah dan raja bicara yaitu pengantara antara klen raja dan bangsawan.
Stratifikasi Sosial
Dasar pelapisan sosial adalah keturunan klen-klen yang dianggap punya sifat keaslian/ senioritet. Ada tiga lapisan yaitu:
1.      Kraeng/Gae meze yaitu orang bangsawan
2.      Ata Leke dan Gae kisa yaitu orang biasa yang bukan keturunan klen-klen senior
3.       Budak/azi ana

7. RELIGI
Sebagian besar beragama Katolik dan seebagian kecil Protestan, dan Islam. Penduduknya masih ada yang percaya pada roh-roh nenek moyang dan mahkluk halus. Percaya juga pada Dewa tertinggi yaitu Mori Karaeng yang dianggap sebagai pencipta alam dan pembawa adat. Diflores Juga ada upacara-upacara seperti peristiwa-peristiwa hamil, penguburan dan upacara keaganaan yang lain.

8. MASALAH –MASALAH PEMBANGUNAN
Faktor-faktor penghambat pembagunan antara lain:
a)      Tanah tidak subur, miskin SDA, iklim amat kering
b)      Keadaan yang terisolasi
c)      Terdiri dari aneka suku bangsa dengan bahasa yang berbeda
d)     Sikap mental yang masih terpengaruh oleh adat

1 komentar:

  1. thanks atas pengetahuan nya,,
    salam kenal
    kalo ada waktu lihat di http://wawojhon.blogspot.com/

    BalasHapus